Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Punya karyawan yang sakit-sakitan bisa menjadi
beban tersendiri bagi perusahaan. Karena itu muncul usulan agar
perusahaan di Amerika Serikat menerapkan sistem potong gaji bagi
karyawan yang tidak bisa menjaga kadar kolesterol normalnya.
Bagi orang dewasa dengan sistem metabolisme yang masih bagus, kadar kolesterol yang tinggi memang identik dengan makan enak dan kurang olahraga. Makan daging berlemak dan goreng-gorengan tanpa diimbangi olahraga bisa membuat kadar kolesterol dalam darah meningkat.
Cukup beralasan jika kadar kolesterol tinggi pada orang tertentu dilihat sebagai bentuk kurangnya tanggung jawab untuk menjaga kesehatan masing-masing. Dari sisi ini, perusahaan punya alasan untuk memotong gaji sebagai bentuk pembinaan alias hukuman.
Namun jangan khawatir, ada pula hadiah atau rewards yang disediakan bagi karyawan yang punya kepedulian untuk menjaga kesehatan. Misalnya bagi karyawan melakukan skrining kesehatan, ada insentif alias bonus sekitar US$ 50 atau sekitar Rp 480 ribu.
"Perusahaan-perusahaan sedang berjuang agar karyawan peduli dengan kesehatannya masing-masing, sementara insentif dalam bentuk uang makin penting dalam melengkapi upaya tersebut," kata Tom Billet, konsultan sumber daya manusia dari Towers Watson seperti dikutip dari Foxnews, Kamis (11/10/2012).
Meski begitu, gagasan untuk memasukkan hasil tes kesehatan individual para karyawan dalam perhitungan gaji diyakini bakal memicu kontroversi. Bagaimanapun, tidak semua orang bisa dengan mudahnya mengontrol kesehatan dan pastinya tidak ada satupun karyawan yang mau sakit.
"Anda tidak bisa menghukum karyawan jika mereka punya riwayat kondisi tertentu di keluarganya, atau karena kondisi genetik tertentu. Selain itu juga ada beberapa permasalahan yang menyangkut privasi, tergantung siapa yang menjalankan program dan apakah informasi itu tetap terjaga kerahasiannya," kata Prof JoAnn Volk, seorang pakar kebijakan kesehatan dari Georgetown University.
(up/ir)
Bagi orang dewasa dengan sistem metabolisme yang masih bagus, kadar kolesterol yang tinggi memang identik dengan makan enak dan kurang olahraga. Makan daging berlemak dan goreng-gorengan tanpa diimbangi olahraga bisa membuat kadar kolesterol dalam darah meningkat.
Cukup beralasan jika kadar kolesterol tinggi pada orang tertentu dilihat sebagai bentuk kurangnya tanggung jawab untuk menjaga kesehatan masing-masing. Dari sisi ini, perusahaan punya alasan untuk memotong gaji sebagai bentuk pembinaan alias hukuman.
Namun jangan khawatir, ada pula hadiah atau rewards yang disediakan bagi karyawan yang punya kepedulian untuk menjaga kesehatan. Misalnya bagi karyawan melakukan skrining kesehatan, ada insentif alias bonus sekitar US$ 50 atau sekitar Rp 480 ribu.
"Perusahaan-perusahaan sedang berjuang agar karyawan peduli dengan kesehatannya masing-masing, sementara insentif dalam bentuk uang makin penting dalam melengkapi upaya tersebut," kata Tom Billet, konsultan sumber daya manusia dari Towers Watson seperti dikutip dari Foxnews, Kamis (11/10/2012).
Meski begitu, gagasan untuk memasukkan hasil tes kesehatan individual para karyawan dalam perhitungan gaji diyakini bakal memicu kontroversi. Bagaimanapun, tidak semua orang bisa dengan mudahnya mengontrol kesehatan dan pastinya tidak ada satupun karyawan yang mau sakit.
"Anda tidak bisa menghukum karyawan jika mereka punya riwayat kondisi tertentu di keluarganya, atau karena kondisi genetik tertentu. Selain itu juga ada beberapa permasalahan yang menyangkut privasi, tergantung siapa yang menjalankan program dan apakah informasi itu tetap terjaga kerahasiannya," kata Prof JoAnn Volk, seorang pakar kebijakan kesehatan dari Georgetown University.
(up/ir)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !