Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Tidak salah jika ada anjuran untuk selalu
membunuh rasa bosan, sebab jika tidak demikian maka seseorang
benar-benar bisa dibunuh oleh rasa bosan. Menurut sebuah penelitian
terbaru, rasa bosan bisa memicu kematian datang lebih cepat.
Penelitian Dr John Eastwood dari York University baru-baru ini membuktikan bahwa rasa bosan erat kaitannya dengan risiko depresi, tidak takut bahaya, makan berlebih dan penyalahgunaan zat terlarang. Berbagai risiko tersebut dikaitkan lagi dengan risiko mati muda.
Tanda-tanda orang bosan menurut Dr Eastwood seperti yang dimuat dalam laporannya di jurnal Science antara lain sebagai berikut:
1. Susah memperhatikan suatu hal
2. Sadar kalau susah memperhatikan, dan
3. Menyalahkan keadaan karena jadi susah memperhatikan.
Padahal menurut Dr Eastwood, kemampuan memusatkan perhatian pada satu hal adalah salah satu kunci untuk menghindari rasa bosan. Sayangnya ketika mulai bosan, orang cenderung mengalihkan perhatian pada hal lain yang makin membuatnya tidak fokus.
"Kita kadang suka bilang, 'Aku bosan, jadi aku mau nonton TV atau nonton film'. Rasa bosan itu seperti pasir hisap. Makin kita berusaha menghindar, makin cepat kita akan tenggelam di dalamnya," kata Dr Eastwood seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (17/10/2012).
Berbagai penelitian sebelumnya juga mengatakan bahwa rasa bosan pada remaja berhubungan dengan risiko penyalahgunaan obat terlarang serta kenekatan untuk menghadapi situasi berbahaya. Artinya penelitian Dr Eastwood kali ini makin memperkuat hubungan tersebut.
Untuk mengatasi rasa bisa, berbapa tips yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Lakukan sesuatu yang berbeda
Mungkin tidak harus serta merta cari pekerjaan baru, bisa juga dengan meminta variasi tugas atau pindah bagian.
2. Tinggalkan rutinitas
Sesekali jangan langsung duduk di depan TV sesampainya di rumah. Lakukan sesuatu yang berbeda dari rutinitas, minimal sekali dalam sepekan.
3. Jangan pernah menunda-nunda
Berlaku untuk urusan hidup maupun pekerjaan. Menunda sangat buang-buang waktu.
4. Belajar fokus
Para psikolog mengatakan, seseorang yang mampu mengatasi gangguan saat sedang memusatkan perhatian maka hidupnya cenderung lebih memuaskan.
5. Bergaul dengan orang yang menyenangkan
Cara termudah untuk bergaul dengan orang yang menyenangkan adalah dengan berubah jadi seseorang yang juga menyenangkan minimal bagi diri sendiri. Caranya cukup dengan melaksanakan poin 1 sampai 4.
(up/ir)
Penelitian Dr John Eastwood dari York University baru-baru ini membuktikan bahwa rasa bosan erat kaitannya dengan risiko depresi, tidak takut bahaya, makan berlebih dan penyalahgunaan zat terlarang. Berbagai risiko tersebut dikaitkan lagi dengan risiko mati muda.
Tanda-tanda orang bosan menurut Dr Eastwood seperti yang dimuat dalam laporannya di jurnal Science antara lain sebagai berikut:
1. Susah memperhatikan suatu hal
2. Sadar kalau susah memperhatikan, dan
3. Menyalahkan keadaan karena jadi susah memperhatikan.
Padahal menurut Dr Eastwood, kemampuan memusatkan perhatian pada satu hal adalah salah satu kunci untuk menghindari rasa bosan. Sayangnya ketika mulai bosan, orang cenderung mengalihkan perhatian pada hal lain yang makin membuatnya tidak fokus.
"Kita kadang suka bilang, 'Aku bosan, jadi aku mau nonton TV atau nonton film'. Rasa bosan itu seperti pasir hisap. Makin kita berusaha menghindar, makin cepat kita akan tenggelam di dalamnya," kata Dr Eastwood seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (17/10/2012).
Berbagai penelitian sebelumnya juga mengatakan bahwa rasa bosan pada remaja berhubungan dengan risiko penyalahgunaan obat terlarang serta kenekatan untuk menghadapi situasi berbahaya. Artinya penelitian Dr Eastwood kali ini makin memperkuat hubungan tersebut.
Untuk mengatasi rasa bisa, berbapa tips yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Lakukan sesuatu yang berbeda
Mungkin tidak harus serta merta cari pekerjaan baru, bisa juga dengan meminta variasi tugas atau pindah bagian.
2. Tinggalkan rutinitas
Sesekali jangan langsung duduk di depan TV sesampainya di rumah. Lakukan sesuatu yang berbeda dari rutinitas, minimal sekali dalam sepekan.
3. Jangan pernah menunda-nunda
Berlaku untuk urusan hidup maupun pekerjaan. Menunda sangat buang-buang waktu.
4. Belajar fokus
Para psikolog mengatakan, seseorang yang mampu mengatasi gangguan saat sedang memusatkan perhatian maka hidupnya cenderung lebih memuaskan.
5. Bergaul dengan orang yang menyenangkan
Cara termudah untuk bergaul dengan orang yang menyenangkan adalah dengan berubah jadi seseorang yang juga menyenangkan minimal bagi diri sendiri. Caranya cukup dengan melaksanakan poin 1 sampai 4.
(up/ir)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !