Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Ada banyak alat kontrasepsi yang dipakai wanita untuk menunda kehamilan mulai dari pil, suntik, implan (susuk), spiral (IUD) hingga tubektomi. Tapi dari semua itu ternyata yang paling cocok menurut para dokter kandungan adalah implan (susuk), spiral (IUD).
Menurut para dokter yang tergabung dalam American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) ini, IUD atau intraurine device dan implan hormonal seharusnya dipertimbangkan sebagai pilihan kontrasepsi utama untuk para wanita yang menghindari terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.
IUD dan implan sebenarnya telah lama terbukti aman dan lebih efektif dalam mencegah kehamilan dibandingkan kontrasepsi lain yang jauh lebih populer seperti pil dan kondom. Hal ini dipaparkan dalam laporan yang dibuat Long-Acting Reversible Contraception Working Group, ACOG.
"Ada banyak data yang menunjukkan bahwa kedua metode ini sebaiknya ditempatkan sebagai metode teratas untuk direkomendasikan. Kami pun memberikan bukti-bukti tersebut pada para dokter," ungkap Dr. Tina Raine-Bennett, direktur peneliti di Women’s Health Research Institute, Kaiser Permanente Northern California sekaligus ketua komite ACOG seperti dilansir dari Today.com, Jumat (21/9/2012).
Meski paling efektif, namun angka penggunaan IUD dan implan sangatlah rendah di kalangan wanita. Berdasarkan studi Guttmacher Institute juga diketahui bahwa hanya sekitar 4,5 persen wanita muda di AS yang menggunakan IUD. Pengguna implan pun dilaporkan jauh lebih sedikit dari itu.
Padahal keduanya diakui 99 persen lebih efektif mencegah kehamilan, bahkan sama efektifnya dengan sterilisasi.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine pada bulan Mei 2012 mengungkapkan bahwa tingkat kegagalan pil, koyo atau cincin kontrasepsi adalah 4,55 per 100 orang pertahunnya sedangkan IUD dan implan hanyalah 0,27 per 100 orang tiap tahunnya atau di bawah 1 persen.
(ir/ir)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !